ERP dan CRM
1. ERP (Enterprise Resource Planning)
Enterprise Resource Planning merupakan aplikasi tersentralisasi
dan terintegrasi operasi dan produksi yang membantu pengaturan dan
koordinasi aktivitas yang sedang berjalan pada setiap unit fungsional
terkait pada sebuah perusahaan, antara lain manufaktur, distribution,
accounting, finance, sales, product planning, dan human resource.
Atau dalam arti lain menurut Wikipedia, adalah sistem informasi yang
diperuntukkan bagi perusahaan manufaktur maupun jasa yang berperan
mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan
dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan
bersangkutan. Aplikasi ERP adalah perangkat lunak yang dikembangkan
untuk menjawab kebutuhan bisnis dalam hal integrasi dan sinkronisasi
proses bisnis. Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik, jika didukung
aplikasi dan infrastruktur komputer baik hardware/software sehingga
pengolahan dapat dilakukan dengan mudah.
ERP dapat dideskripsikan sebagai sebuah konsep untuk
merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi
seluruh pihak yang berkepentingan (stake holder) atas organisasi
tersebut. Secara modular, software ERP biasanya terbagi atas modul
utama yakni Operasi serta modul pendukung yakni Finansial dan
Akuntasi serta Sumber Daya Manusia. Tujuan ERP, adalah sebagai
berikut:
1. Integrasi menyeluruh dari system informasi lintas departemen
2. Project management yang lebih baik
3. Layanan customer yang lebih baik
Manfaat dari sistem ERP, adalah:
1. Menawarkan sistem terintegrasi didalam perusahaan, sehingga
proses dan pengambilan keputusan dapat dilakukan secara lebih
efektif dan efisien.
2. Memungkinkan melakukan integrasi secara global.
3. Menghilangkan kebutuhan pemutakhiran dan koreksi data seperti
yang terjadi pada sistem yang terpisah.
4. Memungkinkan manajemen mengelola operasi dan tidak memonitor
saja dan lebih mampu menjawab semua pertanyaan yang ada.
5. Membantu melancarkan pelaksanaan manajemen rantai pasok serta
memadukannya.
6. Memfasilitasi hubungan komunikasi secara internal dan eksternal
dalam dan luar organisasi.
7. Dapat menurunkan kesenjangan antara pemrograman dengan cara
perawatan sistem yang syah.
8. Dapat menurunkan kompleksitas aplikasi dan teknologi.
Peranan ERP dalam organisasi, antara lain:
1. Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis.
2. Membagi database yang umum dan praktek bisnis melalui
enterprise.
3. Menghasilkan informasi yang real-time.
4. Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan
perencanaan.
Tahapan evolusi ERP, sebagai berikut:
• Tahap I : Material Requirement Planning (MRP)
Merupakan cikal bakal dari ERP, dengan konsep perencanaan
kebutuhan material.
• Tahap II: Close-Loop MRP
Merupakan sederetan fungsi dan tidak hanya terbatas pada MRP,
terdiri atas alat bantu penyelesaian masalah prioritas dan adanya
rencana yang dapat diubah atau diganti jika diperlukan.
• Tahap III: Manufakturing Resource Planning (MRP II)
Merupakan pengembangan dari close-loop MRP yang ditambahkan 3
elemen yaitu: perencanaan penjualan dan operasi, antarmuka
keuangan dan simulasi analisis dari kebutuhan yang diperlukan.
• Tahap IV: Enterprise Resource Planning
Merupakan perluasan dari MRP II yaitu perluasan pada beberapa
proses bisnis diantaranya integrasi keuangan, rantai pasok dan
meliputi lintas batas fungsi organisasi dan juga perusahaan dengan
dilakukan secara mudah.
• Tahap V: Extended ERP (ERP II)
Merupakan perkembangan dari ERP yang diluncurkan tahun 2000, serta
lebih konflek dari ERP sebelumnya.
2. CRM (Customer Relationship Management)
Customer Relationship Management merupakan sebuah filosofi
perusahaan yang menggunakan pendekatan yang memfokuskan pada customer
dan menganggap customer sebagai hal yang utama dalam menjalankan
semua aspek bisnis. Arti lain menurut Wikipedia, adalah suatu jenis
manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan
hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan
meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya. CRM
melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan
pelanggan, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center),
tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical
support) dan layanan lapangan (field service). CRM merupakan bentuk
aplikasi dari teknologi informasi di divisi penjualan. Sasaran utama
dari CRM, adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan
profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap
kebiasaan (behavior) pelanggan. CRM bukanlah teknologi itu sendiri,
tapi merupakan pendekatan holistik terhadap falsafah organisasi yang
menekankan hubungan yang erat dengan pelanggan.
CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif
dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on
investment (ROI) di area ini. Manfaat dari penerapan CRM, adalah:
1. Keterpaduan (alignment) risiko pada seluruh tingkatan dengan
tujuan strategis.
2. Akuntabilitas dan kepemilikan risiko.
3. Kemampuan untuk foresee dan memprediksi kejadian risiko dan
tindakan mitigasi untuk meminimalisasi biaya “fighting fires”.
4. Optimalisasi pengambilan risiko oleh organisasi.
5. Menangani isu-isu budaya kontrol.
6. Kemampuan mengagregasi dan menghubungkan informasi tentang
status eksposur risiko saat ini pada tingkat strategis,
operasional, dan proses.
Tiga fase dalam melaksanakan CRM, adalah:
• Fase 1: proses integrasi untuk menghasilkan efisiensi dan
produktifitas. Outputnya: database pelanggan yang lengkap dan
berisi.
• Fase 2: proses analisa database pelanggan. Outputnya: keputusan
mengenai rencana bisnis strategis.
• Fase 3: tahap pelaksanaan. Outputnya: penyempurnaan proses
kerja.
*Sumber data:
1. www.id.wikipedia.com
2. Lecture note modul 8
3. www.google.co.id (search: ERP)
4. www.google.co.id (search: CRM)
Hi, Ugh, I liked! So clear and positively.
Thanks
Hi… Jinny, thx for your comment.