1. Apakah manfaat dari penerapan manajemen strategis itu?
=> Dengan adanya penerapan manajemen strategis, maka para manajer
dapat menganalisis lingkungan, menilai kekuatan dan kelemahan
organisasi mereka, dan mengidentifikasi peluang yang dapat mereka
gunakan untuk mengembangkan dan memanfaatkan keunggulan bersaing,
serta dapat mengantisipasi akan adanya ancaman bagi organisasi.
2. Adakah organisasi yang tidak mencari untung atau tidak
berorientasi pada laba itu juga menerapkan manajemen strategis?
Berikan contohnya.
=> Ada, yaitu organisasi nonprofit swasta atau sektor independen
yang biasanya beroperasi sebagai organisasi bebas pajak, tetapi
diorganisir di luar kewenangan pemerintah dan perundang-undangan.
Organisasi itu mungkin bergerak dibidang pendidikan, pelayanan
kemanusiaan, perdagangan, atau perhimpunan profesi.
3. Dalam setiap industri ada lima kekuatan yang harus dicermati
oleh para manajer. Sebutkan dan jelaskan lima kekuatan industri
tersebut.
=> 1. Ancaman Pemain Baru (Threat of new entrants).
Faktor-faktor seperti skala ekonomi, kesetiaan merek, dan
kebutuhan permodalan menentukan seberapa mudah atau seberapa sulit
bagi pesaing baru untuk memasuki industri tertentu.
2. Ancaman Produk Subsitusi (Threat of substitutes).
Faktor-faktor seperti biaya perpindahan dan kesetiaan pembeli
menentukan kadar sejauh mana pelanggan cenderung membeli produk
subsitusi.
3. Kekuatan Tawar-menawar Pembeli (Bargaining power of buyer).
Faktor-faktor seperti jumlah pelanggan di pasar tertentu,
informasi pelanggan, dan ketersediaan produk subsitusi menentukan
jumlah pengaruh yang dimiliki oleh para pembeli dalam industri
tertentu.
4. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok (Bargaining power of
suppliers).
Factor-faktor seperti derajat konsentrasi pemasok dan
ketersediaan input subsitusi menentukan jumlah kekuatan yang dimiliki
para pemasok terhadap perusahaan diindustri tertentu.
5. Pesaing yang ada sekarang (Existing rivalry).
Faktor-faktor seperti tingkat pertumbuhan industri, peningkatan
atau penurunan permintaan, dan perbedaan produk menentukan seberapa
senget persaingan di antara sejumlah perusahaan di industri tertentu.
4. Michael Porter mengemukakan perlunya para manajer memiliki
strategi kompetitif dalam melakukan persaingan yang sangat
tinggi drajatnya seperti sekarang ini. Jelaskan strategi
kompetitif yang dimaksudkan tersebut.
=> 1. Cost Leadership
Strategi ini menitikberatkan pada upaya perusahaan untuk menekan
ongkos produksi serendah mungkin sebagai basis persaingan.
2. Differentiation
Strategi ini menitikberatkan pada kemampuan perusahaan
menghasilkan sesuatu yang unik dan berbeda dibanding kompetitornya.
3. Focus
Adalah pilihan perusahaan untuk melakukan spesialisasi pada
suatu bidang tertentu sehingga pasar sasarannya relatif sempit.
Misalnya, industri farmasi merupakan salah satu industri yang menurut
sejarahnya mempunyai margin laba yang tinggi dan industri penerbangan
di kenal keburukannya karena mempunyai margin laba yang amat rendah.
Namun, perusahaan tertentu masih dapat menghasilkan banyak uang di
industri yang “membosankan/dull” dan dapat merugi dalam industri
“gemerlapan/glamorous”. Kuncinya adalah menggarap keunggulan
bersaing.
Perusahaan yang menerapkan manajemen strategis dalam menjalankan
bisnis mereka salah satu contohnya adalah “PT. SANBE FARMA”.
PT. Sanbe Farma didirikan pada tahun 1975 di Bandung oleh Jahja
Santoso bersaudara. Nama Sanbe merupakan singkatan dari Santoso
bersaudara (Jahja Santoso adalah seorang apoteker lulusan ITB).
Kegiatan utama yaitu memproduksi dan juga menjual obat-obatan. Pada
mulanya Sanbe memproduksi obat-obat etikal, tahun 1985 Sanbe
memproduksi juga obat-obatan untuk hewan. Tahun 1992, Sanbe mulai
memasuki pasar obat bebas (OTC) dengan salah satu merek andalannya
yaitu Sanaflu. PT. Sanbe Farma menduduki peringkat tertinggi di
antara perusahaan farmasi di Indonesia berdasarkan laporan IMS dengan
jumlah karyawan lebih dari 1500 orang. Empat di antara 15 produk
etikal terbaik diproduksi oleh Sanbe Farma.
PT. Sanbe farma memiliki mission: “To be world’s recognized
supplier of generic and OTC formulations”. Dan vision & values:
– Integrity : Highest ethical principles in the processes of
providing quality producs and services.
– Highest Regard for People : People are the foundation for the
success of Sanbe and we shall hire, motivate and retain right people
with right skills and competency.
– Customer Satisfaction : We shall thrive to meet the needs of our
customers on time to the best of our ability.
– Community : We shall deliver quality products to improve the
healthcare of the communities with whom we come in touch.
– Innovation : We shall always do different things and the same
things differently.
– Teamwork : We shall work together in unision, trusting each other
beyond geographical and organizational boundaries.
– Performance : We shall set highest standards of performance and
achieve better day by day to meet and exceed those standards, with
unquenchable passion to win.
– Leadership : We shall lead in whatever we do in our own unique way
and motivate to achieve not only other members in the organization
but also in the industry.
Mengapa Sanbe bisa menjadi top leader di Indonesia?
1. Strength
Pada bagian produksi, Sanbe merupakan pemimpin dalam penelitian
bioavaibilitas dan bioekivalen (BA/BE) produk obat dengan menggunakan
standard GCP dan GLP yang terbaru. Laboratorium Sanbe telah
terakreditasi oleh National Accredited Body (KAN) sehingga memperoleh
ISO/IEC 17025:2005, dan juga diakui oleh BPOM. Sanbe juga menerima
sertifikat Good Manufacturing Practice (GMP) dari Health Science
Authority (HSA) Singapura pada pabrik atau bangunan preparasi steril.
Sanbe berpedoman pada GMP yang meliputi semua rekomendasi dari World
Health Organization (WHO). Hal ini membuktikan bahwa pabrik
pengolahan obat yang steril milik Sanbe telah memenuhi Standard Uni
Eropa. Memiliki lobi dan jaringan dokter yang kuat. Memiliki pemimpin
perusahaan yang ulet, tegas, dan jeli menangkap peluang pasar dan
turun tangan dalam semua kegiatan yang berlangsung dalam perusahaan.
Karyawan merupakan orang-orang yang berkualitas. (Sdm karyawan
didayagunakan efektif dan efisien). Memilik pabrik infus steril
kemasan softbag yang canggih dan yang pertama di Indonesia, serta
memiliki keunggulan teknologi pembuatan infus yang pertama dan satu-
satunya di Asia Tenggara. Sanbe merajai pasar produk ethical sehingga
dapat menekan biaya promosi/iklan. Memiliki kekuatan dalam mengontrol
distribusi obat-obatannya. Ini terutama karena produk mereka
didistribusikan oleh distributor tunggal, PT Bina San Prima.
2. Weakness
Belum mampu mengelola sumber daya manusia secara profesional à
sistem human resources atau people management belum kokoh. Menurut
pandangan Jahja B Soenarjo, CEO Direction Strategy Consulting: gaya
Jahja Santoso dalam memimpin perusahaan masih konvensional sehingga
Sanbe belum menerapkan prinsip-prinsip manajemen secara profesional.
Jahja Santoso belum memberi kekuasaan secara penuh (masih setengah
percaya pada putra dan orang-orang kepercayaannya).
3. Opportunity
Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat
per kapita. Sanbe Farma memiliki international operations di 12
negara. Dengan demikian, kesempatan Sanbe Farma untuk menjadi pemain
global semakin terbuka lebar. Pasar infus saat ini masih lenggang
pemain. Satu-satunya saingan yang leading di bisnis ini hanyalah PT
Otsuka Indonesia, sehingga kesempatan Sanbe Farma untuk memasuki
pasar infus masih sangat besar. Selain itu dengan dibukanya Santosa
Bandung International Hospital ini akan menjadi rumah sakit pertama
untuk pendistribusian Infus dan beberapa produk baru Sanbe Farma
lainnya. Mendirikan San-Clin-Eq, sebuah lembaga pengujian BA/BE,
dengan peluang pasar yang menjanjikan dan jumlah pemain yang masih
lenggang, peluang San-Clin-Eq bersaing di industri pengujian BA/BE
masih sangat besar.
4. Treath
Persaingan pasar produk infus sangat ketat hal tersebut
merupakan tantangan bagi sanbe untuk bisa merebut pasar infus di
Indonesia. Sanbe harus menerapkan manajemen SDM yang professional
sehingga dapat menjamin adanya regenerasi yang akhirnya diharapkan
tetap bisa mempertahankan sanbe sebagai perusahaan farmasi no 1 di
Indonesia. Menjamin bahwa produk me-too yang dipasarkan oleh Sanbe
telah melewati uji BA/BE, mengingat pada tahun 2008 semua produk me-
too harus memenuhi syarat BA/BE dan tidak hanya diberi logo atau
dibubuhi merk dagang. Dengan demikian, sanbe bisa tetap bersaing
dengan originator (korporasi multinasional pemegang paten awal)
maupun pesaing lokal. Masa kini, sebagian masyarakat Indonesia mulai
beralih menggunakan produk herbal. Oleh karena itu, sanbe perlu
melakukan inovasi produk dengan berusaha memproduksi obat-obat
herbal.
*Sumber data: www.sanbe-farma.com