hana
BiNusian weblog
PERILAKU DAN DAMPAK VIRUS KOMPUTER
Categories: Teknologi Informasi

PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

PERILAKU DAN DAMPAK VIRUS KOMPUTER

Disusun Oleh :
Atifa Ramadhani
Djoko Tukiman
Hidayanti
Yohana

PENDAHULUAN

Sejak kemunculannya pertama kali pada pertengahan tahun 1980-an,
virus  komputer   telah   mengundang  berbagai   kontroversi   yang  masih
berlangsung hingga saat ini. Seiring dengan perkembangan teknologi
sistem komputer, virus komputer pun menemukan cara-cara baru untuk
menyebarkan diri melalui berbagai media komunikasi yang ada. Istilah
computer virus pertama kali digunakan oleh Fred Cohen dalam papernya
yang berjudul ‘Computer Viruses – Theory and Experiments’ pada tahun
1984. Berikut kutipan definisi tersebut:
“ We define a computer ‘virus’ as a program that can ‘infect’
other programs by    modifying them to include a possibly evolved copy
of itself. With the infection property,        a    virus    can    spread
throughout a computer system or network using the authorizations of
every user using it to infect their programs. Every programs
that gets infected may also     act as a virus and thus the infection
grows.”

Maka, menurut definisi yang diberikan di atas dapat disimpulkan bahwa
sifat   dasar   virus    komputer   yaitu  mempunyai    kemampuan    untuk
menjangkiti (menginfeksi) program lain dan menyebar. Pada dasarnya
penggunaan isitlah virus dikarenakan adanya kesamaan dalam hal sifat
antara virus komputer dengan virus yang kita kenal dalam dunia fisik.
Di mana keduanya memiliki dua tujuan, yaitu untuk bertahan hidup dan
bereproduksi.
Virus  komputer    dapat  diklasifikasi   menjadi   dua  tipe.   Yang
pertama yaitu dibuat untuk tujuan penelitian dan studi, dan tidak
dipublikasikan. Sedangkan tipe yang kedua merupakan virus komputer
yang membahayakan sistem komputer pada umumnya (virus ‘in the wild’).

PEMBAHASAN

KLASIFIKASI VIRUS KOMPUTER

Virus   komputer   dan   program    lain  yang   membahayakan   sistem
komputer dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok menurut
bagaimana   cara   mereka   untuk   menjangkiti   (infect)  sebuah   sistem
komputer, bagian dari sistem komputer yang mereka jangkiti, atau
kelakuan (behaviour) yang dimiliki oleh mereka.
Berikut adalah contoh klasifikasi dari berbagai jenis harmful
program;
MALWARE, merupakan singkatan dari Malicious Software, merujuk pada
program yang dibuat dengan tujuan membahayakan atau menyerang sebuah
sistem komputer.
Terdiri atas :
◦ Computer Virus, merujuk pada program yang memiliki kemampuan
untuk bereplikasi dengan sendirinya.
◦ Computer Worm, merujuk pada program independen yang memiliki
kemampuan   untuk   bereplikasi   dengan  sendirinya.  Indepen   di
sini memiliki makna bahwa worm tidak memiliki host program
sebagaimana    virus,   untuk    ditumpangi.   Sering   kali   worm
dikelompokan sebagai sub-kelas dari virus komputer.
◦ Trojan    Horse,   merujuk  pada   program  independen  yang   dapat
mempunyai    fungsi    yang    tampaknya   berguna,   dan    ketika
dieksekusi, tanpa sepengetahuan pengguna, juga melaksanakan
fungsi-fungsi yang bersifat destruktif.
◦ Malicious Toolkits, merujuk pada program yang didesain untuk
membantu menciptakan program-program yang dapat membahyakan
sebuah   sistem  komputer.   Contoh:   Tool   pembuat  virus   dan
program yang dibuat untuk membantu proses hacking.
◦ Joke   Program,  merujuk   pada   program   yang  meniru  operasi-
operasi   yang  dapat   membahayakan    sistem   komputer,   namun
sebenarnya dibuat untuk tujuan lelucon dan tidak mengandung
operasi berbahaya apapun.

BAGIAN DASAR VIRUS COMPUTER
Setiap virus komputer yang aktif, harus terdiri atas dua buah
bagian dasar atau subroutine, yaitu :
1. SEARCH ROUTINE, berfungsi untuk menemukan file atau lokasi baru
yang akan dijadikan target berikutnya untuk diserang. Bagian ini
juga menentukan bagaimana cara virus bereproduksi, apakah secara
cepat atau lambat, apakah dapat menyerang sebagian atau seluruh
bagian   dari  target.   Namun  sebagaimana    tradeoff  ukuran   dan
fungsionalitas yang dimiliki setiap program, bila virus memiliki
search routine yang rumit, maka akan dibutuhkan ruang yang lebih
besar. Dengan demikian walaupun search routine yang baik dapat
membantu virus untuk menyebar lebih cepat, namun ukuran virus
akan bertambah besar karenanya.
2. COPY ROUTINE, berfungsi untuk meng-copy dirinya sendiri pada
area yang telah ditentukan oleh search routine. Ukuran dari
bagian ini bergantung pada kompleksitas dari virus yang di-copy.
Sebagai   contoh,  virus   yang  menyerang    file  berekstensi   COM
umumnya berukuran lebih kecil daripada virus yang menyerang file
EXE, karena file EXE memiliki struktur yang lebih kompleks,
sehingga virus lebih sukar untuk melekatkan diri pada file EXE.
Selain   kedua    bagian    di    atas,    sering   kali   sebuah   virus
digabungkan  lagi   dengan   bagian     yang   berfungsi   untuk   menghindari
deteksi,  baik   oleh   pengguna    komputer    maupun   software   pendeteksi
virus. Bagian ini disebut Anti-Detection Routine, dan dapat merupakan
bagian dari search routine, copy routine, atau bahkan terpisah dari
keduanya. Sebagai contoh, bagian ini akan mengaktifkan virus jika
selama lima menit tidak ada tombol keyboard yang ditekan, dengan
asumsi pengguna tidak sedang menggunakan komputer. Kadang kala virus
masih digabungkan dengan bagian lain seperti routine untuk merusak
sistem yang diserang atau routine yang berfungsi hanya untuk lelucon.

GAMBARAN FISIK VIRUS KOMPUTER
Seperti   yang   telah    dijelaskan     sebelumnya,    dalam   melakukan
proses  replikasi   sebuah   virus   memodifikasi     program  lain   sehingga
virus tersebut menjadi bagian dari program tersebut. Sehingga setiap
kali program tersebut dieksekusi, virus akan dieksekusi pula dan
menyerang program lain.
Berikut adalah tiga jenis virus komputer ;
1. OVER VIRUSES, menjadi bagian dari program host dengan ‘menimpa’
(menggantikan)    bagian   awal     dari   program   tersebut,   sehingga
program   host   tidak   akan    mengalami    perubahan   ukuran,   namun
mengalami   kerusakan    dan    tidak    dapat   berfungsi    sebagaimana
mestinya.
2. PREPENDING VIRUSES, bereplikasi dengan menjadi bagian awal dari
program host sehingga ketika program host dieksekusi, sebelum
program host virus akan terlebih dahulu dieksekusi. Keberadaan
virus tidak menyebabkan kerusakan fungsional pada program host
namun akan memperbesar ukuran program host.
3. APPENDING VIRUSES, bereplikasi dengan menjadi bagian akhir dari
program host tanpa merubah isi dari program host. Namun pada
bagian awal program yang telah terinfeksi diberikan mekanisme
agar ketika program dieksekusi, virus akan dieksekusi terlebih
dahulu.

CARA KERJA VIRUS KOMPUTER
Berikut  ini  adalah  penjelasan  mengenai   cara  kerja  berbagai
jenis virus komputer :
•  File Infector Virus, memiliki kemampuan untuk melekatkan diri
(attach)  pada   sebuah  file,   yang   biasanya  merupakan   file
executable. Pada umumnya virus jenis ini tidak menyerang file
data. Namun dewasa ini, sebuah file data atau dokumen lainnya
dapat  mengandung  kode  executable   seperti  macro,  yang  dapat
dieksploitasi oleh pencipta virus komputer, worms atau trojan
horse.
•  Boot Sector Virus, memodifikasi program yang berada di dalam
boot sector pada DOS-formatted disk. Pada umumnya, sebuah boot
sector virus akan terlebih dahulu mengeksekusi dirinya sendiri
sebelum proses bootup pada PC, sehingga seluruh floppy disk yang
digunakan pada PC tersebut akan terjangkiti pula.
•  Multipartite Virus, memiliki fitur dari kedua jenis virus di
atas (baik sebagai file infector mau pun sebagai boot /system
sector virus). Ketika sebuah file yang terinfeksi oleh virus
jenis ini dieksekusi, maka virus akan menjangkiti boot sector
dari hard disk atau partition sector dari komputer tersebut, dan
sebaliknya.
• Macro Virus, menjangkiti program macro dari sebuah file data
atau  dokumen   (yang  biasanya   digunakan   untuk    global   setting
seperti template Microsoft Word), sehingga dokumen berikutnya
yang diedit oleh program aplikasi tersebut akan terinfeksi pula
oleh macro yang telah terinfeksi sebelumnya.
• Stealth Virus, bekerja secara residensial (menetap) di dalam
memori  dan  menyembunyikan    perubahan   yang   telah   dilakukannya
terhadap   file   yang   dijangkiti.   Hal   ini    dilakukan    dengan
mengambil alih fungsi sistem jika terjadi proses pembacaan. Jika
program lain meminta informasi dari bagian sistem yang telah
dijangkiti virus stealth, maka virus akan memberikan informasi
yang sesuai dengan keadaan sebelum terjangkiti virus, sehingga
seolah-olah sistem berfungsi dalam keadaan baik tanpa gangguan
dari virus komputer.
• Polymorphic   Virus,   cenderung   melakukan    perubahan    di   dalam
kodenya setiap kali mengalami proses replikasi sehingga sulit
untuk dideteksi oleh anti-virus software.
• Companion Virus, bekerja dengan berpura-pura menggantikan file
yang hendak diakses oleh pengguna. Sebagai contoh dalam sistem
operasi DOS, file A.EXE dapat diinfeksi dengan membuat sebuah
file dengan nama A.COM. DOS akan terlebih dahulu akan mencari
file berekstensi COM sebelum file dengan ekstensi EXE. Setelah
A.COM  telah  dieksekusi,   kemudian  A.EXE   akan    dieksekusi   pula
sehingga file tersebut terinfeksi pula. Cara lain adalah dengan
menempatkan sebuah file dengan nama yang persis sama pada cabang
lain dari file tree, sehingga bila file palsu ini ditempatkan
secara tepat dan terjadi kesalahan dengan tidak menuliskan path
yang lengkap dalam menjalankan sebuah program, akan berakibat
tereksekusinya file palsu tersebut.
• Tunneling    Virus,    mencoba   untuk    mengambil   alih   interrupt
handlers   pada   DOS   dan   BIOS,   kemudian  meng-install   dirinya
sehingga berada ‘di bawah’ program-program lainnya. Dengan ini
virus dapat menghindari hadangan dari program anti virus sejenis
monitors.
• Fast  Infectors    Virus,   tidak   hanya  menyerang   ketika  program
target   dieksekusi,    melainkan    juga  ketika   diakses.  Hal  ini
bertujuan untuk menumpangi perangkat anti virus sebagai media
penyebaran   ketika   melakukan   pengecekan   terhadap  file-file  di
dalam komputer.
• Slow Infectors Virus, kebalikan dari fast infectors, di mana
virus hanya akan menyebar ketika file-file target diciptakan
atau dimodifikasi. Hal ini bertujuan untuk memperdaya anti virus
sejenis integrity checkers dengan menumpangi proses yang ‘sah’
untuk mengubah sebuah file.
• Armoured   Virus,   dibuat   sedemikian   rupa  sehingga  sulit  untuk
peneliti anti-virus dalam mempelajari cara mereka bekerja.

KESIMPULAN

Perkembangan virus komputer, worms, dan berbagai jenis malware
lainnya   telah  menimbulkan    dampak   yang  sangat   besar  dan  meluas.
Perkembangan teknologi sistem komputer dan komunikasi sering kali
dijadikan virus komputer sebagai cara untuk mencari media penyebaran
diri yang baru. Mulai dari penyebaran melalui floppy disk dan boot
sector pada awal berkembangnya komputer, kemudian beranjak melalui
jaringan internet, dan sepertinya virus akan menemukan tempat baru di
dalam   jaringan   komunikasi    wireless   baik   dalam   bentuk  aplikasi
(aplication-based)    maupun   dalam   bentuk   muatan   aplikasi  (conten-
based). Dengan semakin kaburnya batasan antara peralatan komunikasi
wireless dan komputer, ditambah lagi globalisasi seluruh dunia, maka
virus komputer dan berbagai jenis malware lainnya akan merambah dunia
komunikasi jenis ini. Selain itu jaringan komunikasi peer-to-peer
yang semakin marak digunakan dalam berbagai macam aplikasi, dengan
kemampuan untuk melewati berbagai bentuk pengamanan sistem seperti
firewall,   dapat   menjadi   sasaran    empuk   dari  perkembangan   virus
komputer.

Leave a Reply